Sejak terdaftar sebagai publisher Adsense, saya selalu menunggu nunggu kapan kiranya bakal menerima PIN. Apakah memang benar seperti cerita-cerita publisher lain yang gampang-gampang susah untuk mendapat PIN ini.
Dan benar, hal itu terjadi juga pada saya.
Saya tidak akan menjelaskan langkah-langkah teknis tentang entri PIN Adsense di sini ya. Saya hanya sharing pengalaman dan bercerita saja. Barangkali ada yang memiliki kendala yang sama dalam memperjuangkan Adsense ini. Yuk, lanjut.
Setelah penghasilan Adsense sampai pada 10% dari batas pembayaran (10% dari IDR 1.300.000) kita sudah bisa request PIN dan akan dikirimi PIN Adsense ke alamat rumah.
Jadi pastikan dulu data informasi alamat rumah kita di akun Adsense itu benar.
Saya pikir akan mudah dan akan cepat sampai. Namun satu bulan sejak request pertama di Juli 2020, surat cinta dari Google itu tak kunjung datang.
Setelah lewat satu bulan, saya request PIN lagi di bulan Agustus 2020. Saya tidak merubah apapun di informasi akun termasuk alamat rumah. Karena alamat rumah saya sama dengan yang tertulis di KTP dan itu sudah sesuai saya pikir.
Hingga bulan September 2020 tak kunjung datang. Saya sambil baca-baca pengalaman publisher lain di google. Bantuan dari google pun katanya bisa jadi akan datang terlambat karena dalam masa pandemi Covid-19 ini. Dan saya juga nggak panik. Karena katanya kalau memang nggak datang hingga request ke empat kalinya, baru akan muncul verifikasi via identitas di akun Adsense.
Kemudian saya request untuk ketiga kalinya di September. Saya tunggu hingga Oktober 2020 juga nihil. Akhirnya saya coba ke kantor Pos terdekat.
Saya tanya ke petugasnya, "Pak, saya ingin menanyakan surat dari luar negeri, dari Google Adsense, apa ada yang sampai ke sini ya, Pak?"
"Atas nama siapa, Mbak?"
Saya sebutkan nama dan alamat saya. Setelah itu petugas kantor pos tersebut meminta anak SMK yang sedang praktik di situ untuk mencarinya. Mereka bilang tidak ada. Tapi firasat saya mereka ini tidak fokus dalam mencarinya, karena dari gerak-geriknya seperti linglung begitu. Entahlah.
Bapak petugasnya hanya duduk dan mengatakan pada saya, "Belum nyampek berarti, Mbak. Request saja lagi, Mbak."
Wah, ini juga sudah request beberapa kali, Pak. Dalam hati saya.
Akhirnya saya pulang dengan tangan kosong. Dan coba request kembali untuk yang terakhir. Dan hingga November tetap tak sampai-sampai. Saya pasrah.
Saya baca-baca kembali di blog-blog lain tentang pengalaman ini. Kalau hingga empat bulan setelah request PIN terakhir suratnya tak kunjung sampai (PIN tidak lekas dienter), maka penayangan iklan akan dihentikan. Wah, jadi takut dan sayang sekali kalau begitu.
Oh iya, jangan coba-coba mengenter PIN secara asal. Batas kesalahannya tiga kali, loh! Bisa berdampak fatal nanti.
Bulan Januari 2021 saya coba lagi datang ke kantor Pos kecataman. Saya antre cukup lama, namun beberapa orang yang kemudian datang dengan mudahnya langsung menuju petugas pelayanan dan tetap dilayani. Begitulah kalau tak ada nomor antrean, yang tak mengenal budaya antre jadi seenaknya. Mau antre lebih lama saya sudah gedek. Akhirnya saya pergi karena masih ada urusan lain.
Beberapa hari kemudian sejak kejadian itu, surat PIN Adsense akhirnya diantar ke rumah. TIGA dokumen sekaligus! Nah loh, berarti sudah ada cukup lama kan di kantor Pos sampai sudah menumpuk tiga surat begini.
Saya senang tak terkira. Lekas-lekas membukanya dan memasukkan PIN. Taraaa akhirnya terverifikasi. Huhu. Alhamdulillah drama PIN yang tak kunjung datang ini nggak sampai menghentikan penayangan iklan.
Oh iya, walaupun ada tiga surat, isinya adalah PIN yang sama. Jadi PIN Adsense kita tidak berubah-ubah walaupun request ke berapa kalinya.
Buat teman-teman yang belum dapat PIN Adsense atau mengalami kendala yang sama, semoga lekas beres ya. Jangan patah semangat untuk cari di Kantor Pos.
Setelah ini tinggal verifikasi akun bank.
4 Comments
Selamat yah penantian PIN Adsense sudah selesai, sekarang saatnya bekerja lebih keras supaya makin banyak pemasukan.. hahahahaha
ReplyDeleteiyaa kak terima kasih, semangat haha
Deleteyeayyy ikut seneng mbak
ReplyDeletekadang aku tuh heran, kenapa gitu kantor pos suka nyimpen nyimpen kiriman,padahal kan penting banget ya
ikut simak
ReplyDeleteyuk mampir www.daringekonomi.com