Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Buku

Menurut riset di Amerika Serikat dalam laman Tirto mengenai buku fisik (cetak), terdapat sensasi membaca buku cetak yang tidak kita dapatkan saat membaca versi digital (e-book). Sensasi itu berupa sentuhan tangan, membalikkan halaman, dan mencium aroma kertas. Sementara menurut saya, buku digital walaupun praktis, kita tidak bisa mendapat kesan nostalgia tersebut. Terlebih mata lebih bersahabat dengan membaca di kertas daripada di monitor. Membaca terlalu lama di layar gadget akan membuat mata Anda cepat lelah dan perih, bukan?

Yang perlu diperhatikan dalam membeli buku


Saya pun pernah membaca sebuah tulisan, bahwa kecepatan membaca kita menurun 2 kali lebih lambat jika kita membaca di layar monitor daripada di kertas.

Melihat hal itu, saya masih optimis bahwa buku cetak itu masih banyak digemari di kalangan masyarakat. Meski saat ini telah banyak e-book dan aplikasi membaca buku di gawai kita, tentu buku masih memiliki ruang yang tidak bisa kita singkirkan begitu saja.

Maka dari itu, membeli buku pun masih jadi aktivitas belanja yang menarik terutama bagi penggemar buku. Nah, sebelum membeli buku, yuk, kita perhatikan hal-hal berikut ini supaya tak menyesal atau ada kesalahan saat dan sesudah membelinya.

1. TENTUKAN ALASAN ANDA MEMBELI BUKU

Kenapa Anda ingin membeli buku? Apakah butuh? Atau sekedar ingin? Kadangkala kita membeli buku karena benar-benar ingin baca dan sudah masuk waiting list sejak lama. Ada pula yang ingin beli buku karena penulis kesayangannya baru saja menerbitkan buku baru. Atau buku tersebut sedang booming sehingga tidak mau ketinggalan update.

2. BUAT DAFTAR PRIORITAS

Jika sudah tahu alasannya tadi, buatlah skala prioritas. Buku apa saja yang ingin dibeli dan urutkan dari daftar yang paling diinginkan. Belilah yang berada di urutan paling top tersebut.

3. CEK BUKU-BUKU TERBARU / TERPOPULER DI WEBSITE

Kalau Anda akan membeli buku di Gramedia, Anda bisa pergi ke laman gramedia.com untuk tahu buku-buku apa saja yang baru saja rilis atau paling populer. Bisa juga Anda manfaatkan mesin pencari untuk tahu buku-buku apa saja yang sedang hits tahun ini.

4. BACA SINOPSIS DAN REVIEW DI INTERNET ATAU GOODREADS

Setelah tahu buku apa saja yang akan dibeli, tidak ada salahnya Anda lakukan riset kecil-kecilan. Anda bisa cari tahu bagaimana sinopsis dan review orang-orang yang telah membacanya baik itu di blog maupun di goodreads. Di goodreads Anda juga dapat mengetahui berapa rating rata-rata untuk buku tersebut dan menjadi pertimbangan untuk Anda sebelum membelinya.

baca juga: Rekomendasi Buku untuk Motivasi Menulis

5. SESUAIKAN BUDGET

Apalah arti daftar buku yang akan dibeli namun budget tak mencukupi? Bagaimana pun juga, Anda juga harus realistis. Jangan paksakan budget Anda jika masih ada kebutuhan lain yang perlu didahulukan. Pikirkan kembali, "Apakah saya benar-benar butuh buku ini?". Kecuali jika Anda siap dengan konsekuensi penghematan setelah meembeli buku-buku tersebut.

6. PILIH TOKO BUKU YANG TERPERCAYA, HINDARI BAJAKAN

Belilah buku di toko buku yang terpercaya yang menjual buku-buku original, bukan buku bajakan. Buku bajakan biasanya harganya sangat murah dibandingkan dengan buku original. Buku bajakan kualitasnya pun berbeda dilihat dari segi penjilidan dan jenis kertasnya, biasanya mudah copot dan kertasnya tipis cenderung gelap. Buku yang original memang mahal, tapi mari kita dukung dunia perbukuan agar para penulis tetap terus berkarya.

7. BACA SEKILAS JIKA KEBETULAN ADA YANG SEGELNYA TERBUKA

Biasanya, di toko buku besar seperti Gramedia atau Togamas, kita sering menjumpai buku yang tak bersegel. Jika kebetulan ada yang sudah terbuka, manfaatkan buku tersebut untuk melihat-lihat sekilas bagaimana isi dalamnya.

8. PILIH BUKU YANG SEGELNYA RAPI DAN TIDAK ADA KERUSAKAN FISIK

Setalah yakin dengan buku tersebut, pilih yang masih benar-benar baik tampilannya. Karena sayang sekali jika sisinya ada robek sedikit. Pilih yang segel dan penampakannya paling rapi. Kenapa begitu? Ya, itulah kenapa kita membeli buku: untuk mendapat barang yang benar-benar baru dan terbaik. Kecuali jika Anda membeli buku second.

9. BAYAR DAN BACALAH DI RUMAH

Sudah? Yup, langkah terakhir adalah segera bayar dan selamat menikmati buku yang benar-benar Anda pilih. Semoga dengan cara tersebut tidak ada kekecewaan setelah membelinya. Berikut ini kutipan yang nyes soal membeli buku dari Kang Maman.

Kenapa kita senang membeli buku lalu ditumpuk-tumpuk begitu saja, bahkan ada yang belum sempat dibaca? Karena membeli dan membayarnya saja sudah sebuah kenikmatan, apalagi membacanya.
-Kang Maman (via twitter @maman1965)-

Itulah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membeli buku. Semoga bermanfaat walau hal sepele. Apakah salah satu poin di atas adalah caramu juga? Atau punya cara lain, silakan berbagi di kolom komentar, ya.

Related Posts

Post a Comment

22 Comments

  1. Aku pernah beli buku, buku mata kuliah doang ��, selain itu g pernah...ntr aku cek toko buku dah. Sapa tau ada yg menarik ☺

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku jarang beli buku mata kuliah malah. Huhu pantesan seret.

      Delete
  2. Saya gak pernah kuliah SMA saja drop out 2x, semua pengatahuan yang tidak seberapa saya dapatkan dari buku, manfaatnya? Karena kita harus selalu mensukuri keadaan dan kondisi kita, saya bekerja di sebuah perusahaan asing dengan posisi selevel officer, hanya dengan usaha sertifikasi keahlian berdasarkan minat saya terhadap hal hal berbau teknik dan teknologi, saya membuka usaha dari belajar dan membaca. Terus terang saya jarang baca buku lebih banyak baca dari internet karena mudah dan bisa dibuka kembali melalui bookmark, history dan favorite. terakhir saya menyelesaikan studi di luar juga berdasarkan rekomendasi.

    Banyak yang saya peroleh dari membaca: Dasar matimatika quantum, algoritma neural, dasar dasar koding (HTML, xml, CSS, JS dan elemen elemen penting bahasa program) Intinya saya belajar sendiri dan memperoleh beberapa sertifikat untuk itu.

    Biasanya kalau buku saya lebih banyak membeli yang tidak ada hubungannya sama minat pekerjaan, misalnya desain, genetika (genom) fisika dan pilsafat. Dibaca hanya jika waktu luang. Saya tidak betah baca buku lama walau rasa ingin tahu sangat kuat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Senang membaca sharing pengalaman dari Om Sofyan. Anda sosok yang luar biasa. Dari pengalaman cerita tersebut saya dapatkan bahwa strategi dalam meraih sesuatu itu sangat penting dengan apapun latar belakang kita. Bahkan melejit sejauh itu.

      Intinya, membaca seluas-luasnya, ya, Om.

      Salam Hormat dari saya!

      Delete
  3. Terus terang sekarang saya nggak pernah beli buku krn mahal harganya mbak hehehe...
    Kalau baca e-book nggak pernah sampai selesai krn capai mata...
    Kalau lagi nggak malas ya pinjam buku ke Perpusda atau baca novel yg dibeli anak saya aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Mas Aris, buku-buku ini harganya mahal. prosesnya pun sangat panjang dan melibatkan berbagai pekerja. Selama masih ada buku yg bisa kita baca tanpa beli, why not? :D

      Delete
  4. Akhir-akhir ini saya membeli buku "hanya" kalau ada bazaar buku murah.. hehehe..

    Buku-buku yang saya ambil, selain buku untuk anak saya yang berumur 4 tahun dan mulai senang membaca, adalah buku sastra klasik... Termasuk kurang update juga dengan buku-buku baru.. hihihi.

    Btw saya sepakat untuk membeli buku yang asli, bukan bajakan. Yaah, meskipun belinya buku bekas atau harga murah di bazaar, yang penting kan aseli.. :D

    Salam sukses selalu mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, saya juga suka banget kalau ada bazar buku, Mas Rifan. Kesempatan bisa beli dengan harga murah.

      Betul, yang penting aselik! :D

      Salam sukses juga buat Mas Rifan dan Adek, semoga tumbuh cemerlang.

      Delete
  5. Karena 2 buku biografi tokoh terkenal menjadi poin saya dalam assesmen pekerjaan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waahhh sepertinya menarik ya, Bang Day? Sukses buat Bang Day.

      Delete
  6. Ya Ampun itu quotes dari Kang Maman nampol banget. Saya banget yang disinggung. Tapi semoga setelah ini bisa lebih menghargai buku sih. Kasian buku ditumpuk tumpuk kalo ngga pernah dibaca :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jleb banget ya, Mba. Tapi manis ya kata-katanya. Hehe... Kasihan memang kalau ngga dibaca, tp mau dibaca segera masih sibuk. Semoga ada waktu segera.

      Delete
  7. Saat ini saya lebih senang membeli buku keislaman dan filsuf, setiap ingin membeli buku yang pertama saya lihat adalah judul dan covernya dan membaca ringkasannya yang biasanya ada di balik buku mbak... kalau e-book saya jarang fokus pada narasinya, hanya poinnya yang saya cari-cari hehee.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. We judge the book by it's cover, ya, mas. Hahaha... Iya setuju kalau di ebook saya cuma baca skimming.

      Delete
    2. tapi sampul yg paling menggugah itu adalah sampul dari buku resep masakan mbak... hehee...

      Delete
  8. Dulu, belum ada toko online, beli buku biasanya titip temen yang ke Pulau Bali, atau Pulau Jawa, atau pokoknya ke kota-kota yang ada toko buku besar seperti Gramedia dan Gunung Agung. Sekarang bisa pesan online hehehe ... kadang malah dibelikan. Saya masih memilih buku konvensional :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepakat, Kak Tuteh! Konvensional juga akuh. Hehe... Alhamdulillah ya skrg tokbuk online sudah banyak.

      Delete
  9. Kalau saya junur saja yang saya lihat harganya dulu baru yang lain lain hehehe

    ReplyDelete
  10. wah jd masukan baruu. pengen bikin tukar novel gt pd mau nggak ya mbak sebagai orang yg suka beli novel kadang udh baca sekali aja cukup terus numpuk u,u

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh ide bagus sih mba kalau misal bikin komunitas tukar novel hehe.. Kalau saya sih hanya beli novel yg pengen saya koleksi aja gt, buat perpus pribadi.. Kalau yg lain cukup baca di perpusda biasanya walau kadang tidak lengkap.

      Delete