Kecintaan saya terhadap buku yang pada akhirnya saya sadari jika tak dibagikan terasa ada yang kurang. Maka dengan mengisi blog ini dengan cerita pengalaman saya terhadap buku, nampaknya adalah pilihan tepat, setidaknya bagi saya sendiri.
Tak hanya soal buku, adakalanya saya menulis tentang film. Tapi sudah lama saya tak membahas soal film karena memang sudah jarang nonton. Sama halnya dengan buku, film adalah cerita yang tervisualisasi dan tak perlu menunggu berjam-jam jika ingin menuntaskan ceritanya. Cukup dengan duduk dan menonton, kita sudah menikmatinya.
Dulu, saat mencari-cari tema blog yang tepat, saya bingung. Apa yang bisa saya bahas hingga tak kehabisan pembahasan? Apakah soal kuliner, jalan-jalan, review buku, atau hanya jurnal harian? Lalu pilihan saya jatuh pada review buku. Walaupun tidak keseluruhan di blog ini memaparkan soal buku.
Kemudian setelah beberapa kali menulis review, saya terganggu. Ah, sepertinya terlalu membosankan jika saya menulis review terus menerus. Toh, saya yakin teman-teman yang blogwalking juga tidak akan sepenuhnya membaca, pasti ada perasaan malas lebih dahulu, kecuali jika kita reviewer yang kreatif dalam menyajikan konten. Ah, saya agak pesimis.
Dari pilihan di atas saya lupa, bahwa pilihan menulis review di blog adalah untuk menumpahkan perasaan dan sudut pandang saya ketika membaca buku, bukan menyenangkan para calon/pembaca.
Setelah hal itu, saya coba berinovasi dengan menulis hal-hal di luar review buku namun masih terkait dengan buku. Bahkan kadang saya susun sebagai listikel agar memudahkan pembaca menemukan poin tulisan saya. Dengan begitu, saya tidak memaksa pembaca dan teman-teman blog yang melakukan blogwalking untuk membacanya secara total dan lebih mudah meninggalkan komentar. Terlihat pamrih dan tak tulus pada tulisan sendiri, ya? Ah, tidak juga, anggap saja sebagai simbiosis mutualisme. Hehehe..
Sampai saat ini, saya akan terus berupaya memberikan informasi dan pengalaman seputar buku yang saya harap bisa bermanfaat untuk pembaca. Karena makin ke sini, saya sudah berpikir bagaimana tulisan saya di sini tidak hanya bermanfaat untuk (pengingat/catatan) diri sendiri, tetapi juga bernilai lebih dari itu, bisa bermanfaat bagi orang lain terutama penikmat buku.
Selain buku, di blog ini saya juga bercerita tentang hal-hal reflektif yang saya temui dalan kehidupan saya. Hal-hal sederhana yang membawa makna tersendiri bagi keseharian saya. Masih tetap seperti dulu, karena saya suka cerita dan bercerita, maka sebagai blog yang merepresentasikan personal life, saya kadang memposting cerita dan menyelipkan cerita.
Kalau kawan sekalian, apa topik blog yang paling disukai?
--------------------------------
Tulisan ini diikusertakan dalam tantangan Blogger Perempuan Network (BPN) 30 Day Blog Challenge sebagai hari ke-2 dengan tema Tema Blog yang Disukai
Tak hanya soal buku, adakalanya saya menulis tentang film. Tapi sudah lama saya tak membahas soal film karena memang sudah jarang nonton. Sama halnya dengan buku, film adalah cerita yang tervisualisasi dan tak perlu menunggu berjam-jam jika ingin menuntaskan ceritanya. Cukup dengan duduk dan menonton, kita sudah menikmatinya.
![]() |
buku sebagai tema utama blog |
Dulu, saat mencari-cari tema blog yang tepat, saya bingung. Apa yang bisa saya bahas hingga tak kehabisan pembahasan? Apakah soal kuliner, jalan-jalan, review buku, atau hanya jurnal harian? Lalu pilihan saya jatuh pada review buku. Walaupun tidak keseluruhan di blog ini memaparkan soal buku.
Kemudian setelah beberapa kali menulis review, saya terganggu. Ah, sepertinya terlalu membosankan jika saya menulis review terus menerus. Toh, saya yakin teman-teman yang blogwalking juga tidak akan sepenuhnya membaca, pasti ada perasaan malas lebih dahulu, kecuali jika kita reviewer yang kreatif dalam menyajikan konten. Ah, saya agak pesimis.
Dari pilihan di atas saya lupa, bahwa pilihan menulis review di blog adalah untuk menumpahkan perasaan dan sudut pandang saya ketika membaca buku, bukan menyenangkan para calon/pembaca.
Setelah hal itu, saya coba berinovasi dengan menulis hal-hal di luar review buku namun masih terkait dengan buku. Bahkan kadang saya susun sebagai listikel agar memudahkan pembaca menemukan poin tulisan saya. Dengan begitu, saya tidak memaksa pembaca dan teman-teman blog yang melakukan blogwalking untuk membacanya secara total dan lebih mudah meninggalkan komentar. Terlihat pamrih dan tak tulus pada tulisan sendiri, ya? Ah, tidak juga, anggap saja sebagai simbiosis mutualisme. Hehehe..
Sampai saat ini, saya akan terus berupaya memberikan informasi dan pengalaman seputar buku yang saya harap bisa bermanfaat untuk pembaca. Karena makin ke sini, saya sudah berpikir bagaimana tulisan saya di sini tidak hanya bermanfaat untuk (pengingat/catatan) diri sendiri, tetapi juga bernilai lebih dari itu, bisa bermanfaat bagi orang lain terutama penikmat buku.
Selain buku, di blog ini saya juga bercerita tentang hal-hal reflektif yang saya temui dalan kehidupan saya. Hal-hal sederhana yang membawa makna tersendiri bagi keseharian saya. Masih tetap seperti dulu, karena saya suka cerita dan bercerita, maka sebagai blog yang merepresentasikan personal life, saya kadang memposting cerita dan menyelipkan cerita.
Kalau kawan sekalian, apa topik blog yang paling disukai?
--------------------------------
Tulisan ini diikusertakan dalam tantangan Blogger Perempuan Network (BPN) 30 Day Blog Challenge sebagai hari ke-2 dengan tema Tema Blog yang Disukai
2 Comments
Saya suka banyak topik, makanya blog saya gado-gado, Jeung :p
ReplyDeleteMenampung segala keluh dan kesah ya kak :D
Delete